Welly Yusup

Welcome to my blog

Sabtu, 21 Juni 2014


Psikologi Konsumen atau di kenal dengan istilah Perilaku Konsumen menurut Munandar ( 2001 ) adalah mempelajari secara luas perilaku manusia terhadap barang dan jasa di mana manusia sebagai konsumennya. Misalnya menguraikan macam pilihan dan alasan terhadap apa yang telah di pilih. 

Bahkan Sutisna ( 2002 ) mengatakan bahwa terdapat dua alasan mengapa Psikologi atau Perilaku konsumen penting untuk di pelajari ? Pertama, karena konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran.  Kedua,  karena perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan.

Mempelajari apa yang di inginkan dan di butuhkan oleh konsumen pada saat ini merupakan hal sangat penting. Karena, memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efesien. Dengan bidikan yang focus, maka biaya yang di keluarkan untuk promosi akan lebih murah dan tepat sasaran. Selain itu, penawaran produk yang berlebih akan menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak di konsumsi oleh konsumen.

Factor – factor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu 
  •  Konsumen individual
Artinya, untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu di pengaruhi oleh hal – hal yang ada pada diri konsumen seperti  kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografis, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian individu. Hal – hal itu akan mempengaruhi pilihan individu terhadap berbagai alternative merek yang tersedia
  • Lingkungan
Seorang melakukan pembelian suatu merek produk, bisa di dasari oleh berbagai pertimbangan. Mungkin saja dalam membeli suatu produk, seseorang meniru produk – produk yang telah di beli oleh teman – temannya.
  • Stimuli pemasaran atau strategi pemasaran
Dalam hal ini, pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli – stimuli pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen bersedia memilih  merek produk yang di tawarkan. Berhubungan dengan produk apa yang di tawrakan, penentuan harga jual produknya, strategi promosinya dan bagaiman melakukan distribusi produk kepada konsumen adalah strategi yang lazim di kembangkan oleh pemasar.

Untuk selanjutnya, pemasar harus mengevaluasi strategi pemasaran yang di lakukan dengan melihat respon dari konsumen untuk memperbaiki strategi pemasaran di masa depan. Sementara itu konsumen individual akan mengevaluasi pembelian yang di lakukannya mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka di masa selanjutnya akan terjadi pembelian berulang dan konsumen yang merasa puas akan menyampaikan kepuasannya itu kepada orang lain.

Untuk memproduksi produk yang sifatnya baru, biasanya para produsen memiliki beragam ide atau gagasan. Sebelum gagasan itu terrealisasi, biasanya produsen berfikir dan bertanya hal – hal seperti :
  • Kira – kira barang atau produk apa yang saat ini di rasakan sangat di butuhkan
  • Dalam bentuk apakah barang tersebut di sajikan agar konsumen dapat mempergunakan dengan cara yang lebih efesien di bandingkan barang – barang yang lainnya
  • Taget kelas sosial manakah yang kelak menjadi konsumen dari barang tersebut
  • Strategi iklan apakah yang hendak di buat
  • Strategi harga bagaimanakah yang akan di buat dan cocok dengan produk tersebut 

Apabila barang lansung di pasarkan kemungkinan menimbulkan reaksi ketidak puasan oleh konsumen, sebab apa yang di anggap baik oleh produsen, belum tentu baik oleh konsumen. Di sinilah letak kesulitan di dalam mengolah data yang bersifat subjektif.

Untuk menghindari hal – hal tersebut  maka setelah barang tersebut di produksi, maka perlu pembuktian perlu pembuktian lebih lanjut di dalam suatu penelitian yang di namakan product testing. Di situ barang akan di uji apakah memenuhi selera dan sesuai harapan konsumen atau tidak. Dari test produk ini akan di jadikan sebagai koreksi dan perbaikan beberapa hal oleh para produsen  yang menyangkut kualitas barang secara keseluruhan termasuk penawaran harga yang di ajukan.

Mengembangkan suatu produk bukanlah suatau hal yang sangat mudah. Perkembangan produk atau product development merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena, jika produk tetap berada dalam keadaan “ begitu – begitu saja “ maka seacara psikologis dapat membuat konsumen bosan. Jika tidak adanya perbaikan dari keadaan tersebut yang akan terjadi adalah konsumen  merasa “ Frustasi “ yang akan mempengaruhi tingkah laku membeli barang pesaingnya. Itulah makanya kenapa produsen perlu untuk berkreatif dan berinovasi dalam menciptakan dan menawarkan produknya. ( Welly Yusup )

Sumber : Berbagai sumber

Gambar :









Selasa, 17 Juni 2014

Kisah pilu dalam Bisnisku


Memang benar bahwa berbisnis itu harus berkorban tidak sekedar materi yang harus di keluarkan untuk modal awal berbisnis, untuk berbisnis juga kita harus merelakan waktu, tenaga serta kemungkinan terburuk sekalipun seperti kerugian dan kecelakaan yang mencederai fisik kita.

Mengapa saya berkata demikian ? karena hal itu memang saya alami sendiri dalam menjalankan bisnis saya. Kejadian itu bermula setelah saya beserta istri dan anak saya pulang dari belanja untuk keperluan dagang yang sedang saya dan istri saya  rintis. Saat itu tepatnya hari selasa  tanggal 20 mei 2014 sekitar pukul 05.00 pagi dini hari, Saya yang membawa istri dan anak saya  mengalami kecelakaan di daerah BItung, Tangerang. Pada saat itu saya yang mengendarai sepeda motor menabrak sebuah pembatas jalan di daerah itu. Kecelakaan itu di sebabkan oleh ketidakfokusan dalam mengendarai sepeda motor. Penyebab lainnya adalah penerangan jalan yang kurang terang yang ada di daerah itu.

Biasanya dalam berbelanja barang dagangan, saya selalu sendiri. Namun entah kenapa pada hari itu istri saya ingin sekali ikut berbelanja barang dagangan. Yah…mungkin sudah di atur oleh Yang Maha Kuasa bahwa pada hari itu saya harus mendapatkan cobaan dalam berbisnis berupa sebuah musibah.

Sebenarnya jika saya mengingat kembali sebelum kecelakaan itu terjadi, sebelum berangkatnya pun kondisi ban motor saya dalam keadaan kempes yang hanya bisa di naiki oleh satu orang saja. “ Mah, ban motor saya kempes, kamu gak usah ikut ya ! karena tidak bisa untuk boncengan, kalau bisa pun kita harus jalan dulu sampai ke tempat isi angin.” Ucap saya kepada istri saya. Namun karena semangatnya yang sangat besar dalam berbisnis, istri saya pun bersikeras tetap ingin ikut untuk berbelanja dagangan. “ Gak pah, saya mau ikut, gak apa – apa jika saya mesti jalan dulu.” Tutur istri saya dengan gigihnya. Lalu saya pun tidak bisa melarangnya dan sekitar 300 m kami pun menemukan tempat untuk isi angin. Setelah itu kamipun meluncur untuk “ Hunting “ barang – barang yang hendak di perdagangkan.

Barang – barang yang saya dan istri saya cari adalah barang – barang untuk keperluan bisnis sayuran seperti kacang panjang, wortel, brokoli, kembang kol, kacang buncis, cabe, kentang, daun bawang, seledri, dan lain – lain.

Setelah kami selesai membeli barang untuk keperluan dagang kami, kami pun meluncur pulang. Di lihat dari wajahnya, istri saya terlihat sangat senang yang di karenakan harga dari barang – barang dagangan yang di belinya lebih murah di bandingkan dengan tempat sebelumnya, sehingga keuntungan yang di dapatkannya pun akan bertambah pula. Kami pun asik ngobrol di jalan hingga tak terasa perjalanan pulangpun tersisa setengahnya lagi. Mungkin karena terlena dengan asiknya ngobrol hingga hal itu mengakibatkan berkurangnya konsentrasi saya dalam mengendarai sepeda motor yang mengakibatkan motor yang saya tunggangi bersama keluarga saya menubruk sebuah pembatas jalan.

Saya, anak dan istri saya pun terlempar kedepan setelah menubruk pembatas itu. Kami pun mendapatkan banyak luka atas kejadian itu. Saya terluka di bagian tangan kiri. Namun luka yang terparah dalam kejadian itu adalah luka yang di alami istri saya, karena di bagian dahi kiri atas sobek hingga tengkoraknyapun tampak oleh mata sehingga mesti di jahit sebanyak 19 jahitan, 8 jahitan di bagian pelipis mata dan 7 jahitan di bagian bawah hidung.

Sungguh, peristiwa itu sangat membuat saya terpukul. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat saya dan istri saya dalam menjalankan bisnis itu. Karena kami yakin bahwa “ sesuatu yang akan di raih dengan jumlah yang sedikit, maka cobaannya pun sedkit dan sesuatu yang akan di raih dengan jumlah yang besar, maka cobaannya pun besar pula “. So, semua kejadian itu kami menganggapnya sebagai ujian bagi kami untuk meraih sesuatu yang lebih besar lagi. ( Welly Yusup )

Sumber : Pengalaman pribadi









Senangnya Bisnis Sayuran


Bisnis yang sedang saya jalani adalah bisnis sayuran. Jenis sayuran yang saya perdagangkan seperti kangkung, bayam, oyong, cabe rawit, cabe merah, wortel, kentang, kacang panjang, kacang buncis,kembang kol, brokoli, dan masih banyak lagi. bidikan utama bisnis saya adalah para ibu – ibu rumah tangga. Biasanya ibu – ibu rumah tangga atau pembantu rumah tangga berbelanja sayuran pada pagi hari sekitar pukul 05.00 s/d pukul 11.00. mereka mencari sejumlah sayuran  untuk mereka masak guna membuat sarapan dan menu makanan untuk suami, anak atau majikan perharinya. 

Kenapa saya memilih bisnis ini di bandingkan dengan bisnis yang lainnya ? selain modal yang tidak begitu besar, keuntungan yang di dapatkan juga lumayan menggiurkan. Bisnis ini juga saya pilih karena sayuran adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus di penuhi sehingga keberadaannya sangat di cari oleh semua orang.

Bisnis ini sebenarnya sangat mudah, namun sama seperti halnya bisnis – bisnis yang lain yang membutuhkan strategi dan pengorbanan untuk menjalankan bisnis ini yang di karenakan banyaknya persaingan dengan pedagang sayur lainnya.

Strategi yang saya gunakan dalam bisnis saya adalah “ Cheaper than other “ yang artinya barang yang saya jual ke konsumen harus lebih murah di bandingkan barang yang orang lain jual. Biasanya orang akan mencari barang yang lebih dengan kualitas yang sama. Oleh sebab itu, saya harus pandai untuk mengetahui supplier – supplier sayuran yang murah, sehingga saya pun bisa menjualnya dengan harga yang murah juga. Dengan strategi yang saya terapkan setiap harinya, banyak konsumen yang sebelumnya adalah konsumen dari competitor menjadi berpaling menjadi competitor saya.

Setiap kita hendak meraih suatu cita – cita pastilah membutuhkan suatu pengorbanan, begitu juga dengan berbisnis sayuran. Berbisnis sayuran sangat menyita waktu sebenarnya, apalagi pelaku bisnisnya memiliki aktivitas lain selain menjadi pembisnis sayuran. Kenapa ? karena pembisnis sayuran harus bangun tidur lebih awal untuk mendapatkan barang belanjaannya. Saya biasanya tidur pada pukul 22.00 dan bangun pada pukul 02.00. pada pukul 02.00 tersebut saya harus bangun, karena jika saya terlambat bangun atau kesiangan menuju pasar tempat saya mencari barang dagangan saya, maka yang terjadi adalah barang dagangan pun habis terjual oleh pedagang lainnya, sehingga barang yang di dagang pun sangat sedikit.

Biasanya saya sampai pasar sekitar pukul 03.00 atau 03.50. sekitar satu jam lebih saya mencari barang yang hendak saya jual. Dan sekitar pukul 05.00 saya sudah sampai kembali di tempat saya menjual barang dagangan saya. Di sana sudah ada istri saya yang bertugas menjual barang – barang dagangannnya. Keuntungan bersih yang biasa kami dapatkan perharinya berkisar 100 – 200 rb dengan volume yang kecil.

Dengan kita tanggap dengan lingkungan di sekitar kita, sebenarnya peluang bisnis selalu mengintai kita tanpa jenuh. Yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatka peluang yang ada di sekitar kita ? ( Welly Yusup )