Bahan peledak adalah material yang tidak stabil secara
kimia atau energikal, atau dapat menghasilkan pengembangan mendadak dari bahan
tersebut dibarengi dengan penghasilan panas dan perubahan besar pada tekanan
(dan biasanya juga kilat atau suara besar) yang biasa disebut ledakan.
Klasifikasi Bahan Peledak
Berdasarkan kelasnya bahan peledak dapat digolongkan
sebagai berikut:
1.
Berdasarkan Pemakaiannya
Bahan peledak militer, umumnya dipakai dalam operasi
militer misal untuk peperangan, demolation, melukai, membunuh, (bom napalm,
granat dsb.)
Bahan peledak sipil/komersial yaitu bahan peledak dalam
pemakaian industri pertambangan, konstruksi dll.
2.
Berdasarkan Kecepatan rambatnya
High Explosive (high action explosive) à Detonation
Low Explosive (slow action explosive) à Deflagration
High explosive mempunyai karakteristik dengan :
- Kecepatan peledakan (vod) yang tinggi > 4000 m/s
- Tekanan impact tinggi, density tinggi dan sensitive thd
cap
- High compressibility sampai dengan 100 kbar.
Low Explosive atau Blasting agent, umumnya berupa
campuran antara “fuel” dengan oxidizer system, dimana tak satupun dapat
diklasifikasikan sebagai bahan peledak, ciri khasnya yaitu:
– Perubahan kimia
dibawah kecepatan suara (<4000m/s)
- Low compressibility (<3500 bar)
3.
Berdasarkan Komposisinya
a. Bahan peledak senyawa tunggal, yaitu bahan peledak
yang terdiri dari satu senyawa misal, PETN (Penta Erythritol Tetra Nitrat), TNT
(Tri Nitro Toluena).
b. Bahan peledak Campuran, yaitu bahan peledak yang ter
diri dari berbagai senyawa tunggal seperti: Dynamit (Booster) Black powder,
ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil).
4. Berdasarkan Kepekaannya
Dibagi menjadi dua macam yaitu:
Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang mudah
meledak karena adanya api, panas benturan , gesekan dsb à misal: bahan2 isian
detonator (PbN6, Hg(ONC)2
Non Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang sukar
meledak yang akan meledak setelah terjadi peledakan sebelumnya à misal: ANFO,
Dynamit dsb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar