Nitrogliserin pertama kali
ditemukan pada tahun 1846 oleh Sobrero, akan
tetapi baru tahun 1860-an
nitrogliserin mulai digunakan sebagai bahan peledak
ketika Immanuel dan Alfred
Nobel berhasil mengembangkan metode mengenai
penggunaan nitrogliserin
sebagai bahan peledak dengan cukup aman. Tahun-tahun
berikutnya Alfred Nobel
berhasil mengembangkan bahan peledak nitrogliserin yang
lebih maju, seperti
dinamit pada tahun 1868
Nitrogliserin merupakan
salah satu bahan dasar dari propelan jenis double
base. Campuran
nitrogliserin dan nitroselulosa merupakan bahan yang umum
digunakan dalam industri
bahan peledak.
Sampai saat ini kebutuhan
bahan peledak masih diperoleh dari luar negeri
termasuk nitrogliserin
yang merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan
propelan jenis double
base. Nitrogliserin dapat dihasilkan melalui proses nitrasi pada
kondisi tertentu dengan
menggunakan campuran asam nitrat dan asam sulfat.
Asam-asam tersebut pada
saat ini telah dapat diproduksi di dalam negeri begitu pula
gliserinnya. Dewasa
merupakan hasil samping pada industri sabun telah dapat
diperoleh dengan kadar
85-99,5 %.
Dengan tersedianya bahan
baku nitrogliserin di dalam negeri, maka
Universitas Indonesia
bersama BPPIT Dephankam memandang perlu untuk
melakukan studi pembuatan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam
negeri, yang bertujuan untuk
membantu pemerintah dalam memecahkan masalah
ketergantungan dari luar
negeri dalam pemenhuhan kebutuhan bahan baku tersebut.
disisi lain juga membantu
industri itu sendiri di dalam pengembangan diri dalam
berproduksi.
Dengan memperhatikan hal
tersebut diatas perlu diupayakan untuk
mengembangkan kemampuan
yang dimiliki dalam rangka mendukung kepentingan
Pertahanan dan Keamanan
Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar