Industri tempe dan tahu merupakan home industry yang banyak tersebar di kota kecil maupun
kota besar yang bahan utamanya adalah kedelai.karena tahu dan tempe banyak di
konsumsi masyarakat Indonesia sejak dulu kala.namun sayangnya limbah dari hasil
poduksi tahu dan tempe memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya
.hal itu di karenakan limbah tersebut mengandung kadar BOD sekitar 5.000-10.000
mg/l,dan COD sekitar 7.000-12.000 mg/l.
Teknologi pengolahan limbah tempe dan tahu untuk saat
ini hanya menggunakan system anaerob yang di mana efesiensi pengolahannya hanya 70-80%.sehingga airnya masih mengandung
kadar organic yang cukup tinggi ,serta bau yang busuk dari system anaerob dan
kadar fosfat yang tinggi merupakan masalah yang belum bisa di atasi.
Namun untuk mengatasi hal tersebut bisa di lakukan
dengan cara memadukan proses anaerob-aerob yaitu dengan penguraian anaerob dan
di ikuti proses lebih lanjut dengan system biofilter anaerob-aerob.dengan
perpaduan proses tersebut di harapkan kosentrasi COD dalam air olahan yang di
hasilkan turun menjadi 60 ppm,sehingga airnya tidak mencemari lingkungan di
sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar