Welly Yusup

Welcome to my blog

Sabtu, 06 Juli 2013

3.1. URGENSI HUTAN TROPIS


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan linkungannya. Berdasarkan lingkungan atau habitat, ekologi dibedakan atas ekologi marine, air tawar, daratan dan estuarine. Sedangkan berdasarkan taksonomi dibedakan atas tumbuhan, vertebrata, insekta, mikroba dan lebih banyak lagi.

 
Adapun ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, seperti tumbuhan dengan sinar matahari, tanah dengan air, yang pada umumnya dikatan sebagai hukum alam yang berimbang (Natural Balance), dan biasa disebut ekosistem. Komponen-komponen dalam ekosistem telah dikelola oleh alam dan mereka Saling berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral, bekerja sama, menyesuaikan diri, bahkan saling menguasai. Akan tetapi pada akhirnya antara kekuatan-kekuatan tersebut terjadi keseimbangan. Ekosistem daratan merupakan hasil interaksi di permukaan tanah lantai hutan, yakni perombakan bahan mati (serasah) hutan menjadi humus. Humus ini akan menjadi mineral, gas dan air. Mineral, gas dan air selanjutnya diserap akar tumbuhan melalui peristiwa fotosintesa, sehingga terjadilah daur hara tertutup (closed nutrient recyling) dalam hutan yang utuh seperti hutan alam. Meskipun sekitar 44 juta km² permukaan bumi diduga diselubungi oleh hutan, tetapi hanya 27 juta km² yang merupakan hutan tertutup dengan tajuk pepohonannya yang mampu menaungi lebih dari 20 persen tanahnya.
Pengelolahan yang semula dilakukan oleh alam, sekarang banyak diambil alih oleh manusia, sementara manusia sendiri belum mampu menemukan mekanisme buatan yang sangat tepat untuk mengembalikannya ke proses dan sistem ekologi asal. Hal ini sering menjadikan ekosistem tidak seimbang. Keadaan lingkungan menjadi kritis dan merugikan semua pihak baik secara fisik ataupun organik, sebagai akibat dari mekanisme buatan manusia sendiri. Ekosistem tidak selalu dalam keadaan stabil, adakalanya terjadi intervensi yang menyebabkan sistem bergeser ke suatu arah walaup[un pada akhirnya akan bergeser kembali ke arah yang berlawanan. Sebagai contoh, terjadinya kebakaran, banjir, longsor, dan kekeringan akan menimbulkan goncangan pada diri gangguan manusia. Akan tetapi keadaan ini akan segera pulih kembali sejauh goncangan tersebut tidak melampui batas toleransi.
Hutan merupakan salah satu bentuk tata guna lahan yang laim dijumpai di daerah tropis, subtropis, di dataran rendah maupun pegunungan, bahkan di daerah kering sekalipun. Pengertian hutan disini adalah suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam lapisan maupun permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.
Indonesia memiliki luas hutan 144 juta hektare, atau 75 persen dari luas total daratan. Sekitar 49 juta hektare merupakan areal hutan lindung, sedangkan 64 juta hektare telah dirancang untuk hutan produksi, dan luas selebihnya sebesar 31 juta hektare disediakan untuk keperluan pelunasan pertanian. Di samping itu, program pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang luasnya mencapai 1,5 juta hektare telah dirancang sejak tahun 1989 dan akan selesai sampai batas akhir tahun 1994. apabila program ini berhasil, Indonesia akan tampil sebagai negara pertama yang mencapai sukses dalam melestarikan hutan sekaligus dalam memanfaatkan nilai ekonominya yang berupa kayu menjadi devisa negara.
Pengertian hutan diatas erat kaitannya dengan proses-proses yang saling berhubungan seperti berikut ini:   
  1. Hidrologis, artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.
  2. Iklim, artinya komponen ekosistem alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air, sinar matahari dan suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.
  3. Kesuburan tanah, artinya tanah hutan merupakan pembentukan humus utama dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang membentuknya, kondisi selama dalam pembentukan, tekstur dan struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad-jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan.
  4. Keanekaragaman genetik, artinya hutan memiliki kekayaan dari berbaai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.
  5. Sumber daya alam, artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.selai kayu juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.
  6. Wilayah wisata alam,artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, keagungan Tuhan yang Maha Esa, nilai estetika, etika dan sebagainya.
 
Sedangkan pengertian hutan yang spesifik yang akan diberikan tersendiri sesuai dengan keadaan, kebutuhan serta kegunaannya, misalnya hutan lindung, hutan produksi, hutan pariwisata, dan lain-lain. Jika dilihat dari corak ekologis, hutan di indonesia dibedakan sebagai berikut.
 
Hutan merupakan suatu ekosistem natural yang telah mencapai keseimbangan klimaks dan merupakan komunitas tetumbuhan yang paling besar yang berkemampuan untuk pulih kembali dari perubahan-perubahan yang dideritanya, sejauh hal itu tidak melampaui batas-batas yang ditolerir. Sebagai ilmu, hutan dibagi dalam beberapa daerah yakni bagian atas tanah yang meliputi tajuk-tajuk pepohonan, batang kayu dan tumbuhan bawah; bagian permukaan tanah yang meliputi semak, rumput-rumputan dan serasah yang sering disebut lantai hutan (forest floor) yang terdiri dari tumpukan daun, ranting, bunga dan buah; serta bagian dalam tanah yang meliputi akar dari semua vegetasi.
 
 
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar