Welly Yusup

Welcome to my blog

Sabtu, 06 Juli 2013

4.2. AKIBAT KONVERSI HUTAN


Semula disangka, pembakaran hutan merupakan sumber utama N2O, tetapi akhir – akhir ini diketahui industri nylon memberikan sumbangan paling sedikit 10% dari kenaikan N2O dalam atmosfer. Industri nylon sebagian besar terdapat di Negara maju. (Semarwoto, 1992).
 
 
 
Pemanasan global merupakan proses geobiokimia. Karena itu kita tidak dapat meninjaunya dalam jangka pendek, melainkan harus kita lihat dalam perspektif jangka panjang. Seperti telah diuraikan di muka, hutan merupakan salah satu endapan karbon yang penting. Luas hutan sebelum zaman pertanian dapatlah sebagai luas hutan asli di bumi. Pengurangan luas hutan di daerah nir-tropik dari zaman pra-pertanian sampai sekarang adalah 6,5 juta km2 dan di daerah tropik 0,5 juta km2. Sejak kira – kira 200 tahun yang lalu, luas hutan di benua Amerika Utara juga mengalami penyusutanyang besar sebagai akibat emigrasi orang Eropa ke Amerika Utara, sampai kini pun penebangan hutanmasih banyak tejadi di Amerika Utara. Di Amerika Utara dan Eropa sekitar 50 juta hectare dan ribuan danau rusak dan mati karna hujan asam. Walaupun di samping itu terjadi pula reboisasi jauh di bawah luas hutan yang punah dan rusak.Selain itu Negara barat pada zaman sebelum perang dunia II merupakan Negara penjajah,dan sebagai penjajah mereka telah banyak mengkorvensikan hutan topik untuk membuat perkebunan dan untuk menyediakan pangan bagi penduduk Negara penjajahannya yang merupakan tenaga kerja yang murah. Dengan demikian,baik di daerah nir-tropik maupun daerah tropik. Negara barat telah mengurangi secara besar-besaran luas hutan yang berfungsi sebagai endapan karbon.
Emisi karbon dari penebangan, pembakaran dan konversi hutan juga masih di liputi oleh ketidakpastian dalam estimasi biommasa hutan,kandungan karbon dalam biamassa dan beberapa banyak biommasa yang terbakar atau membusuk.Seperti telah di uraikan di muka,hutan tidak lah homogen.Biomassa hutan berbeda-berbeda dari jenis satu ke jenis yang lain dan biomassa itu di pengaruhi oleh factor iklim dan edatik.Demikian pula kandungan karbom dalam biomassa masing-masing jenis itu.pada waktu hutan hidup dan di tebang.sebagian dari biomassa tidak membusuk,melainkan ada yang terus hidup dan tumbuh kembali.Biomassa yang di bakarpun sebagian menjadi arang sehingga karbonnya tidak terlepas ke udara.Hingga kini belum ada model emisi karbon yang dapat memperkirakan semuanya itu dengan baik.

 

 

 
 

 
Metan yang berasal dari sawah banyak disumbangkan oleh Negara tropik. Tetapi metan dari ternak banyak pula yang berasal dari Negara maju, karena Negara maju mempunyai banyak peternakan dengan kualitas pakan yang baik yang menaikkan produksi metan per ekor ternak . Produksi metan dari kedua sumber ini dan sumber lain, misalnya rawa dan rayap, masih belum banyak diketahui. Di dalam atmosfer, metan mengalami perusakan oleh radikal OH. Penelitian menunjukkan, karena pencemaran udara oleh industri, deplesi radikal OH di belahan bumi utara dua kali lebih besar daripada di belahan bumi selatan. Dengan lain perkataan, di belahan bumi utara perusakan metan lebih kecil daripada di belahan bumi selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar