Protein
Istilah
protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang
utama atau
yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia
Belanda,
Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein
adalah zat
yang paling penting dalam setiap organisme. Menurut Sunita
(2003:77),
protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul
antara
lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang
asam
amino.
Menurut
Sunita (2003:96-97) dan Winarno (2002:64), fungsi protein
adalah:
1)
Pertumbuhan dan Pemeliharaan
2)
Pembentukan Ikatan-ikatan Esensial Tubuh
3)
Mengatur Keseimbangan Air
4)
Memelihara Netralitas Tubuh
5)
Pembentukan Antibodi
6)
Pengangkutan Zat-Zat Gizi
7) Sumber
Energi
8) Pengatur
Pergerakan
9) Media
Perambatan Impuls Syaraf
Menurut
Ely Nurachmah (2001:15), sumber protein dibagi menjadi
dua jenis,
yaitu protein yang berasal dari hewan dan protein nabati yang
berasal
dari tumbuhan. Protein hewani dapat diperoleh dari berbagai jenis
makanan
seperti ikan, daging, telur dan susu. Protein nabati terutama berasal
dari
kacang-kacangan serta bahan makanan yang terbuat dari kacang.
Menurut
Supariasa kekurangan energi protein dapat dapat
mengakibatkan
terjadinya :
1)
Marasmus
2) Kwashiorkor
3)
Marasmus-Kwashirkor
Sedangkan
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh.
Makanan
yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat
menyebabkan
obesitas. Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain,
terutama
pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang
harus
memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan
protein
akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan
ureum darah dan demam(Sunita, 2003:104).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar